Skip to main content

NGANGLER

NGANGLER

  Apakah kalian pernah mendengar kata NGANGLER ?.

Ngangler adalah suatu pekerjaan petani d sawah setelah padinya habis di panen sebelum sawah mereka d tanami kembali, sebelum petani mulai NGANGLER biasanya d cangkul terlebih dahulu.
 Bedanya mencangkul dengan NGANGLER adalah :

 Mencangkul biasanya tidak banyak menggunakan air bahkan hampir tidak menggunakan air, dan bekas cangkulan nya pun masih besar-besar. Bisa di katakan itu adalah dasar mencangkul d sawah.

 Sedangkan NGANGLER adalah proses penghalusan tanah dan harus di aliri air yang banyak supaya tanah tersebut menjadi lebur.


 Demikian lah penjelasan tentang NGANGLER, semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Arti hejo tihang

ARTI HEJO TIHANG  Hejo tihang  merupakan pribahasa sunda yang artinya orang yang tida betah di satu tempat atau selalu berpindah-pindah.  Contoh kalimat bahasa sunda menggunakan pribahasa hejo tihang :   Beu eta budak asa ku hejo tihang pisan, hayoh we pipindahan gawe teh.  Tong hejo tihang hirup mah jang, cicing di mana-mana ge kudu beutah. Itulah sedikit kilasan tentang pribahasa hejo tihang.

MURAG BULU BITIS

MURAG BULU BITIS Murag bulu bitis adalah sebuah peribahasa orang sunda,yang mempunyai arti sesuatu hal yang apa bila kita lakukan akan berlanjut atau menjadi betah di suatu tempat yang sering kita datangi.  Misalkan kita sering main ke tempat sahabat dan kita menjadi betah di tempat tersebut hingga terus berlanjut, itu lah yang di namakan MURAG BULU BITIS .  Kalau dalam bahasa sunda begini kira" contohnya :  Tong ngendong wae di imah batur atuh jang bisi MURAG BULU BITIS keh..!

BAHASA SUNDA

Seperti yang kita ketahui, bahasa sunda mrupakan bahasa yang sangat rumit. Banyak kata yang berbeda namun artinya sama, ada juga yang kata-kata nya sama namun artinya berbeda, contoh :  Dari kata makan saja bahasa sunda mempunyai banyak kata.(tuang,neuda,eumam )dan sebagainya. Padahal artinya sama MAKAN.  Tapi kebanyakan orang sunda sekarang tida tau kata-kata yang tepat yang harus d ucapkn. Karena dalam bahasa sunda kitta harus bisa menempatkan kta" yang tepat tergantung kepada siapa kita berbicara.    Sungguh d sayangkan bahasa sunda sekarang seakan kehilangan jati diri. Hanya d pandang sebelah mata seakan tiada arti.